Modal yang Allah Berikan pada Manusia

Assalamu'alaikumWr.Wb.
Apa kabar Ikhwan sekalian, Mudah-mudahan kita selalu dalam Rahmat dan Kasihsayang Allah SWT serta Berada Dalam Perlindunganya dimanapun kita berada untuk Menjalankan Misi/Amanah/Tugas kita sebagai Khalifah dimuka bumi ..
Baik, sekedar menyambungkan lagi postingan yang kemarin mengenai Proses Penciptaan Manusia Berdasarkan Al-qur'an...Untuk itu silakan lanjutkan membacanya...     


 Modal yang Alloh berikan kepada Manusia

Demikianlah, manusia tercipta atas kehendak Alloh swt. Alloh tidak menciptakan manusia secara sia-sia, melainkan untuk mengujinya. Oleh karenanya Alloh memberikan modal kepada manusia berupa pendengaran dan penglihatan. Alloh tidak mengatakan alatnya seperti "Udzun" (telinga) atau "'ain"(mata), tapi Alloh menyebutkan fungsinya. Pendengaran dan penglihatan. Fungsi telinga adalah "Mendengar" dan mata adalah "melihat", karena tidak setiap manusia yang memiliki mata dan telinga mau "melihat" dan "mendengar". Mata dan telinga merupakan alat terpenting yang dimiliki manusia untuk mengakses informasi yang ada disekelilingnya, sebelum akhirnya ia diproses oleh akal, dipilah dan dipilih olehnya, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang sesuai dengan fitrah manusia dan mana yang tidak, barulah hati yang memutuskan. penciptaan fungsi-fungsi seperti pendengaran dan penglihatan ini menurut sayyid quthb dimaksudkan agar manusia memiliki kesanggupan untuk menerima dan menyambut dakwah.Karena dengan mendengarkan dakwah kemudian menerimanya, manusia akan dapat membedakan yang baik dan yang buruk.

 2 Jalan yang Allah berikan untuk mempertahankan Fitrahnya..


Di ayat berikutnya Alloh menyatakan bahwasannya Dia swt telah menunjukan manusia kepada jalan. Di
dalam tafsir ibnu katsir, beliau Rohimahulloh mengutif sebuah riwayat dari Ikrimah, 'athiyyah, mujahid lain-lain, bahwa maksud "Inna hadainahus sabiila.." adalah sama dengan ayat "Wa hadainaahun najdain" yakni; menjelaskan kepada manusia jalan yang baik/benar dan buruk. Selanjutnya, menurut sayyid quthb setelah manusia sadar bahwasannya Alloh telah memberikannya kehidupan, menganugerahkan pendengaran dan penglihatan, kemudian ditunjukan jalan, maka bagi orang-orang yang mendapat hidayah, syukur merupakan perasaan pertama yang merasuk ke dalam hati seorang mu'min, oleh karenanya - masih menurut sayyid quthb - Alloh ungkapkan hidayah dengan kata-kata syukur, karena kesyukuran itulah perasaan yang paling dekat di dalam hati orang yang mendapt hidayah.

  Ganjaran bagi orang-orang yang syukur dan kufur

Pilihan menjadi hambanya yang syukur atau kufur dan hasil dari ujian manusia tatkala berada diunia, selanjutnya akan mengantarkan mereka kepada azab yang pedih atau syurga yang bergelimangan kemewahan dan kenikmatan. Gambaran Azab di surat ini hanya di sebutkan ringkas saja, menurut sayyid quthb, itu karena suasana surat ini adalah suasana kemewahan dan kesenangan, juga suasana seruan ke arah mencapai nikmat-nikmat yang Alloh janjikan. berikutnya Alloh menyusulkan gambaran pemandangan surga yang Alloh kan berikan kepada hamba-hambaNya yang dikehendaki. Di dalam ayat pertama, orang-orang yang akan Alloh karuniai dengan nikmat surga itu adalah Abror atau orang-orang yang taat, dan di ayat kedua dinamakan 'Ibadulloh (Hamba-hamba Alloh). Menurut sayyid Quthb ini ialah untuk memuliakan mereka dan mengumumkan kelebihan dan derajat mereka di sisi Alloh swt, dimana pemandangan-pemandangan surga dan nikmat-nikmat diperlihatkan terhadap mereka.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Atas Dasar Keyakinan dan Pengetahuan....

Tentang Diriku

Garut, Jawa Barat, Indonesia