Sifat - sifat Orang Taqwa

Assalamu'alaikumWr.Wb.
Apa kabar Ikhwan sekalian, Mudah-mudahan kita selalu dalam Rahmat dan Kasihsayang Allah SWT serta Berada Dalam Perlindunganya dimanapun kita berada untuk Menjalankan Misi/Amanah/Tugas kita sebagai Khalifah dimuka bumi ..
Baik, sekedar menyambungkan lagi postingan yang kemarin mengenai Proses Penciptaan Manusia Berdasarkan Al-qur'an...Untuk itu silakan lanjutkan membacanya...     

Penjelasan sifat-sifat orang taat yang menjadi hamba-hamba kesayanganNya.

Sebagaimana isi ayat 7 dan 8 pada Surat Al-Insan, ayat tersebut menjelaskan tentang sifat-sifat orang-orang taat yang menjadi hamba kesayangan Alloh swt. Sifat yang pertama ialah:

* mereka yang memenuhi nazarnya.
Berkata Imam malik, dari Tholhah bin abdul malik dari qosim bin malik dari Aisyah Rhodhiyallohu 'anha, bahwasannya Rosululoh saw bersabda: "Barangsiapa yang bernadzar untuk menaati Alloh swt, hendaklah ia menaatiNya, dan barang siapa yang bernadzar untuk bermaksiat kepadaNya, maka jangan lah bermaksiat kepadaNya"1).

* Takut pada hari kiamat yang malapetakanya meluas dan merata
Di dalam kitab tafsir Ibnu katsir, beliau Rohimahulloh mengatakan bahwa rasa takut kepada hari ketika
malapetaka meluas dan merata ini bisa dimanifestasikan ke dalam kehidupan dengan cara meninggalkan sesuatu yang haram dan dilarang oleh Alloh swt.

*Memberikan makanan yang disayangi kepada orang miskin, anak yatim dan tawanan
Dalam tafsir Ibnu katsir dikatakan, bahwa makanan yang diberikan bukan sembarang pemberian makanan, melainkan pemberian yang dilakukan saat kondisi seseorang sangat cinta dan penuh syahwat terhadap makanan tersebut. Ayat yang serupa dengan ayat ini adalah awal juz 4, yakni surat Al-Baqoroh: 92. Masih di dalam kitab Tafsir Ibnu katsir, memberi makan kepada orang miskin dan yatim sudah dapat difahami maknanya dan tergambar dalam benak, adapun memberi makanan terhadap tawanan perang, maka dalam hal ini seperti yang dituturkan Ibnu 'Abbas mengenai situasi tawanan perang badar. Ibnu 'Abbas menuturkan: "Pada saat itu, tawanan perangnya adalah kaum musyrik, mereka(kaum musyrik) menyaksikan bahwasannya Rosululloh saw memerintahkan kepada para sahabatnya pada hari terjadinya perang badar, agar menghormati/memuliakannya dengan mendahulukan memberi makan siang terhadap mereka.

Sifat orang-orang mukmin tentunya berkebalikan dengan sifat kaum musyrik mekkah pada saat itu. Pada saat kaum musyrik makkah mampu bermegah-megahan dalam kemewahan, di sekelilingnya masih banyak kaum-kaum dhuafa yang memerlukan bantuan. Adapun orang mukmin, mereka memberikan makanan dengan murah hati dan belas kasihan dengan diiringi keikhlasan terhadap Alloh swt, sebagaimana ayat-ayat berikutnya mengungkap suasana hati mereka tatkala memberikan makanan tersebut. Mereka (orang-orang mukmin) berkata: "Sesungguhnya kami memberi makanan kepada kamu semata-mata karena Alloh swt, kami tak mengharap balasan dan terima kasih darimu. Sesungguhnya kami takut kepada azab tuhan kami, yaitu azab hari kiamat yang membuat muka manusia masam dan suram."

Zaman sekarang kita mengenal istilah "Bantuan Sosial(BAKSOS)" yang boleh dikatakan bahwa islam lah pencetus pertama, sebelum akhirnya orang-orang nonislam meniru dengan menyembunyikan udang dibalik batu misi mereka. mereka mendirikan lembaga-lembaga bantuan sosial, menggaet mereka yang kelaparan. Ummat islam tak mau kalah, mulai terbentuk sebuah kesadaran untuk bersatu, bersama membantu dhuafa dan yatim. Di indonesia kita mengenal Rumah Zakat Indonesia, yang telah membina dan memberikan beasiswa pendidikan kepada lebih dari 10.000 anak asuh pada tahun 2006, entah lah berapa sekarang? Kemudian lembaga serupa bernama Percikan Iman dengan program BSPI (Beasiswa Sekolah Percikan Iman). Sistemnya hampir sama dengan beasiswa rumah zakat, karena ada banyak orang rumah zakat yang juga aktif menjadi pengurus beasiswa percikan iman.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Atas Dasar Keyakinan dan Pengetahuan....

Tentang Diriku

Garut, Jawa Barat, Indonesia