KISAH NABI AYYUB AS.
Pada suatu hari para
malaikat berkumpul di tempat yang mulia.
Mereka membicarakan mahluk” ciptaan ALLAH Swt. Akhirnya pembicaraan
mereka sampai kepada mahluk ALLAH Swt sejenis manusai. Kehidupan manusia di
bumi pada saat itu mengalamai pasang surut. Tatkala nabi adam masih hidup, bumi
adalah tempat manusia yang paling baik. Manusia menjalankan tugasnya sesuai
dengan perintah ALLAH Swt yang di sampaikan melalui nabi adam untuk menjadi pemimpin dan pemelihara di bumi. Tapi
setelah nabi adam wafat kehidupan manusia menjadi rusak karena pengaruh dari
iblis yang menyimpan dendam sejak nabi adam diciptakan oleh ALLAH Swt, iblis akan memperdaya dan menyesatkan anak
cucu adam sampai hari kiamat. Kembali lagi ke
pembicaraan malaikat diatas.
“Aku tidak melihat manusia lain, yang sebaik Ayyub!” kata
sala seorang malaikat.
“benar! Ayyublah manusia paling baik di bumi dewasa ini!”
seru malaikat lainnya. “ibadatnya tidak pernah terlambat ,keimannya paling
tinggi pula, harta kekayaannya, anak-anaknya yang banyak, tidak menjadikan dia
tinngi hati. Malah semakin meningkatkan ibadat dan keimanannya kepada ALLAH Swt.”
“saya juga sependapa. Ayyublah orang paling mulia di bumi
dewasa ini. Sebagian harta kekayaannya selalu disisihkan bagi fakir miskin.
Tangannya selalu terulur kepada orang -
orang yang membutuhkan
pertolongan,” kata malaikat lainnya.
pertolongan,” kata malaikat lainnya.
“Aku juga melihat kehidupanya seluruhnya terisi penuh dengan
ibadah. Ia selalu sujud kepada ALLAH Swt, serta mensyukuri segala karunia yang
dilimpahkan kepadanya,” sambung malaikat lainnya.
Percakapan para malaikat itu didengar oleh iblis, iblis
tentu saja tidak senang kalau ada manusia hidup seperti Ayyub itu, sebab
hal itu akan berarti kekalahan baginya,
maka iblispun mencari akal bagaimana caranya supaya ayub dapat berpaling dari
keimanan dan ketaqwaannya kepada ALLAH Swt Swt.
Terlebih dahulu iblis datang ke rumah ayub. Iblis sangat
panas hatinya ketika melihat keadaan Ayyub. Ia seorang yang sangat bahagia, tekun
beribadah, mulutnya tidak pernah berhenti bertasbih, selain menikmati
kebahagiaan rohani, Nabi Ayyub juga bergelimang dalam kehidupan duniawi.
Hartanya melimpah-limpah, gedungnya berpulu-puluh, kebunnya luas, penuh dengan
buah-buahan, ternaknya ribuan, tinggal di padang hijau miliknya sendiri, dan
keluarga besar hidup rukun sesamanya. Dengan akal busuknya iblis lalu datang
menghadap ALLAH Swt.
“Ya ALLAH Swt, Hambamu yang bernama Ayyub itu seseungguhnya
tidaklah menyembah engkau melainkan karena ia takut kenikmatan duniawinya kau
cabut, tapi andaikata ia terkena musibah
dan kehilangan kenikmatan duniawinya itu, niscaya ia tidak akan menyembahmu
lagi!!” kata iblis.
“Ayyub itu adalah seorang hambaku yang saleh dan ikhlas.
Ibadahnya suci dari pengaruh harta dunia, suci dari sifat – sifat tamak dan
loba,” sabda ALLAH Swt. Tapi ALLAH Swt ingin menjadikan Ayyub sebagai contoh
teladan dalam hal keimanan dan kesabaran bagi umat manusia kelak, maka dari itu
ALLAH Swt member izin kepada iblis untuk melenyapkan kekayaan Ayyub itu. Ketika mendapatkan izin dari ALLAH Swt, iblis
bukan main senangnya, lalu ia mengumpulkan para pembantunya dalam misi
menghancurkan semua kenikmatan yang ayub miliki. “Kalau Ayyub sudah melarat,
pasti ibadah dan keimannya akan lenyap pula!!” kata iblis sambil tertawa puas.
Mula – mula ternak Ayyub mati bergelimpangan dalam beberapa
hari tanpa sebab, Ayyub tidak menghiraukan kejadian itu karena menurutnya itu
merupakan kehendak ALLAH Swt. Kemudian beberapa hari setelah kejadian itu,
kebun – kebun Ayyub yang penuh dengan buah-buahan menjadi kering, meranggas,
semua jenis tanaman dan tumbuhanpun tidak ada yang tersisa, semuaya kering,
tapi seorang Ayyub masih tetap tabah bahkan dengan kejadian itu ibadah Ayyub
semakin tinggi. Lalu iblis melanjutkannya dengan merusak gedung-gedung milik Ayyub,
semuanya hancur luluh lantak kecuali bangunan yang ditempatinya bersama
keluarga.
Dengan semua musibah itu Ayyub tetap tenang, ia
bersyukur karena istri dan anak-anaknya
serta rmh yang ditempatinya masih selamat. Kemudian iblis datang menemui Ayyub
untuk menghasutnya, kata iblis kepada Ayyub “Alangkah beratnya musibah yang
kamu alami, bukan kah kamu adalah hamba tuhanmu yang paling taat, tapi kenapa
tuhanmu malah memberikan musibah seperti ini, apakah dia tidak peduli
terhadapmu, kalo dia tidak perduli, berarti sia-sia aja kau rajin beribadah
kepadanya dan menyembahnya,” meskipun setan menghasut seperti itu, tapi
sedikitpun Ayyub tidak terpengaruh. Dan akhirnya sang iblis kecewa atas
usahanya yang masih sia-sia untuk menyesatkan Ayyub.
Setelah itu, iblis berfikir kalo harta tidak mempengaruhi Ayyub,
tentu lain dengan keluarganya. Kemudian iblis kembali menghadap ALLAH Swt untuk
meminta izin menguji Ayyub kembali, lalu ALLAH Swt bersabda “ Aku izinkan
engkau menguji kemampuan kepada hambaku Ayyub dengan caramu yang lain, namun
ketahuilah iblis, engkau tidak akan berhasil menggoyahkan iman Ayyub. Apalagi
untuk membuatnya berpaling dariku,”.
Iblis dan para pembantunyu yang ribuan jumlahnya turun ke
bumi dan langsung menghancurkan Gedung-gedung yang Ayyub miliki, dan didalam
gedung itu dihuni oleh keluarganya kecuali istrinya. Kejadiannya begitu cepat,
sehingga keluarganya tidak sempat untuk menyelamatkan diri, akhirnya
keluarganya Ayyub meninggal. Lalu setelah kejadian itu, iblis langsung
mendatangi Ayyub untuk menghasutnya kembali. Namun lagi-lagi iblis harus
kecewa, Ayyub justru mengucapkan kata-kata pujian kepada ALLAH Swt Swt, “ALLAH
Swt, Tuhanku yang member, Dia pulalah yang mengambil kembali. Segala puja dan
puji baginya.
Iblis kembali lagi mengadu kepada ALLAH Swt, “ Ya ALLAH Swt
sekarang baru aku tahu kalo Ayyub itu hanya mementingkan dirinya sendiri, Ya
Tuhan izinkanlah aku untuk mencoba menguji Ayyub satu kali lagi, kali ini pasti
berhasil” kata iblis. Lalu ALLAH Swt bersabda “ Boleh engkau coba sekali lagi
Agar engkau tahu, sesungguhnya engkau tidak akan berhasil memperdaya manusia
yang imannya teguh, dan telah kutetapkan Ayyus sebagai teladan bagi umat
manusia sepanjang zaman”. Akal busuk
iblis kali ini ialah dengan menaburi bibit penyakit ke badannya, dengan ini
iblis yakin kalo hati Ayyub akan berpaling. Kemudian iblis mulai menaburkan
baksil-baksil bermacam-macam penyakit ke sekujur tubuh Ayyub,muali dari ujung
kepala sampai ujung kaki. Baksil-baksil itu mulai bekerja menggerogoti tubuh Ayyub.
Ayyub yang sebelumnya selalu sehat tiba-tiba diserang berbagai penyakit,
seluruh badannya terasa remuk, badannya panas, kulitnya keluar bintik-bintik
yang menjadi penyakit koreng yang menimbulkan bau menyengat, batuk yang
mengeluarkan darah dan dadanya terasa sakit. Tubuh Ayyub sekarang menjadi kurus
kering. Melihat keadaan Ayyub demikian, orang-orang disekitarnya menjauhinya
karena bau yang menyengat dan takut tertular penyakit yang diderita Ayyub, tapi
disamping itu ada istrinya satu-satunya orang yang menaruh perhatian kepadanya.
Dengan adanya penyakit itu, Ayyub masih bersyukur dan ibadahnyapun tidak
berkurang sedikitpun.
Iblispun berang dan mulai putus asa. Ia berkata “ Saya
benar-benar sudah putus asa menghadapi Ayyub ini, nampaknya saya harus mengaku
kalah.”
Tapi kata salah satu
pembantunya “Bagaiman a kau dulu berhasil memperdaya adam, shingga dia
dikeluarkan dari surga?”
Iblis menjawab “waktu itu saya memperdaya istrinya”,
“Nah cara itu pula yang dipakai untuk memperdaya Ayyub”
sahut pembantunya.
Iblispun mendatangi rumah Ayyub untuk menemuai istrinya, dia
datang sebagai seorang tamu, ia menghasut istrinya. Iblis mengingatkan
kehidupan mereka dahulu yang senang, istrinyapun mulai terhasutnya.
Istrinya mendatangi Ayyub, ia berkata dengan wajah murung
“Wahai suamiku! Belum cukupkah derita yang kita alami? Suamiku, mintalah kepada
Tuhanmu agar kita dibebaskan dari musibah ini”,
“Istriku, aku mau tanya, berapa lama kita hidup bahagia penuh
kemuliaan dan kemewahan?, dan berapa lama kita hidup menderita seperti ini?”
tanya Ayyub kepada istrinya,
Istrinya menjawab “kehidupan bahagia kita Delapan puluh
tahun! Sedangkan pederitaan yang kita alami baru tujuh tahu!”,
“Apakah kamu tidak menyadari perbedaan itu?,,Alangkah
malunya aku melihat engkau istriku. Baru tujuh tahun kita menderita, engkau
sudah tidak sanggup. Engkau rupanya sedah terkena bujuk rayu iblis, aku
benar-benar malu dan kecewa kepadamu!,, Karena itu, mulai hari ini aku haramkan
makanan dan minuman dari tanganmu, tinggalkanlah aku!,Kelak, kalau aku sembuh,
aku akan cambuk engkau seratus kali sebagai hukuman bagimu, karena engkau tidak
menyukuri karunia yang ALLAH Swt berikan.” Kata Ayyub kepada Istrinya.
Istri Ayyub lalu pergi meninggalkan Ayyub. Dalam
kesendiriannya ia tetap beribadah secara lebih khusyuk, ia terus memuja dan
memuji ALLAH Swt. Pada suatu malam yang hening, Ayyub menyeru kepada ALLAH Swt
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku diganggu iblis dengan bebagai siksaan hingga
kepayahanku. Tuhanku! Hanya Engkaulah yang maha pencipta lagi maha penyayang”. ALLAH
Swt mendengar seruan Ayyub. Lalu ALLAH Swt berfirman :
“Hantamkanlah kakimu ketanah ! Dari situ ari akan memancur!
Gunakanlah ari tersebut untuk mandi dan minum, setelah itu engkau akan sembu”.
Kemudian Ayyub langsung melaksan perintah ALLAH Swt
tersebut, dan dalam waktu singkat saja, tubuh Ayyub kembali bersih, semua
penyakit yang dideritanya hilang seketika, dan setelah meminum air tersebut,
tubuh Ayyub kembali sehat dan bugar, wajahnya bercahaya, malah lebih kuat dan
lebih muda daripada sebelum ia terkena penyakit ini.
Istrinya yang diusih merenungkan kembali kata-kata Ayyub,
lalu ia pun sadar bahwa Ayyub benar, ia pun pulang ke rumahnya. Setiba di
rumahnya, ia terkejut melihat keadaan ayub, ia pun hendak memeluk Ayyub, namun Ayyub
menghindar. Ia teringat akan sumpahnya untuk menghukum istrinya seratus kali
cambukan, meskipun Ayyub tak tega melakukannya, tapi ALLAH Swt memrintahkannya
agar mengambil seggenggam rumput dan mencambukannya ke istrinya.
Tuhan tidak hanya membalas ketabahan dan kesabaran Ayyub
dengan mengembalikan kesehatan dan istrinya, tapi harta yang sebelumnya musnah
telah dikembalikan oleh ALLAH Swt, bahkan lebih banyak lagi dari semula, iapun
dikaruniai anak yang banyak.
Kita bisa lihat dari kisah ini, bahwa Nabi Ayyub merupakan
salah satu contoh teladan bagi kita umat manusia dalam menjalani hidup yang
penuh dengan cobaan dan godaan. Dia telah lulus menjalani ujian yang ALLAH Swt
berikan. Mudah-mudahan kesabaran dna keteguhan imannya menjadi motivasi bagi
kita agar lebih baik lagi…Amin…
“
0 komentar:
Posting Komentar